Perkumpulan Pengembang Pendidikan
Interreligius atau disingkat Perkumpulan Pappirus telah menjadi badan hukum
yang memiliki Anggaran Dasar tetap, yang hanya dapat diubah dalam Rapat Umum
Anggota Perkumpulan. Berikut ini beberapa uraian tentang hal-hal pokok yang
perlu diketahui publik.
Maksud dan tujuan
Dalam Anggaran Dasar Perkumpulan disebukan bahwa maksud dan tujuan pendirian Perkumpulan Pengembang Pendidikan Interreligius adalah :
Menyediakan wadah
bagi para pendidik, pemerhati dan pihak-pihak yang peduli pada dunia pendidikan
dan khususnya pendidikan agama, untuk berproses bersama melahirkan
gagasan-gagasan pengembangan model pendidikan interreligius atau model
pendidikan agama yang dialogis dan mengembangkan nilai-nilai kebaikan bersama
yang diajarkan dalam agama-agama.
Dengan adanya
perkumpulan ini diharapkan dapat menjaga tradisi gotong-royong dalam setiap
usaha pembaharuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hubungan antarkelompok
dalam masyarakat yang beragam, bagi terciptanya kehidupan yang adil dan beradab
di negara Indonesia (pasal 8
Anggaran Dasar)
Fungsi
Perkumpulan
berfungsi sebagai ruang perjumpaan dan komunikasi untuk kerjasama para
pendidik, lembaga pendidikan, pemerhati dan warga masyarakat yang peduli dengan
pendidikan interreligius, pendidikan agama yang dialogis dengan realitas
perbedaan. Perkumpulan juga berfungsi menjadi
laboratorium bersama untuk pengembangan pemikiran dan praktik pendidikan
alternatif, khususnya terkait pendidikan agama, dalam rangka memberi
kontribusi bagi pendewasaan hidup berbangsa. (pasal 8 ayat 1b Anggaran Dasar)
Lambang
Lambang Perkumpulan berupa gambar tanaman Papyrus, sejenis rumput-rumputan yang pada jaman dahulu menjadi bahan utuk membuat semacam kertas atau alat tulis. Tanaman ini mengandung makna semangat penguatan literasi yang berkelanjutan, sebagaimana tanaman rumput adalah tanaman yang mudah tumbuh dan bertahan lama. Meski memiliki manfaat bagi keseimbangan alam, rumput juga mewakili kesederhanaan, karena umumnya tidak terlalu dihargai. Warna orange kecoklatan diambil dari warna kain yang digunakan para biksu yang melambangkan orang yang selalu berupaya mengelola nafsunya. Bila diringkas, lambang yang digunakan perkumpulan dengan tulisan Pappirus dan tanaman papyrus berwarna orange kecoklatan ini menggambarkan semangat belajar untuk kehidupan yang bijaksana, bersahaja dan berguna bagi kehidupan seluruh ciptaan Tuhan (pasal 3).
Nilai-nilai
Nilai-nilai yang menjadi prinsip-prinsip dalam Perkumpulan Pengembang Pendidikan Interreligius adalah:
1) Kesukarelaan, Perkumpulan ini memegang prinsip kesukarelaan dalam setiap usaha yang dilakukan oleh para pegiatnya. Kesukarelaan menjadi prasyarat bagi kerja-kerja yang bersifat gotong royong, dialogis dan terbuka pada keragaman dan adanya perubahan menuju yang lebih baik. 2) Kesahajaan, menjadi prinsip kedua yang menjadi pijakan untuk melakukan usaha secara ikhlas, bukan untuk mencapai kebahagiaan sesaat atau kepentingan-kepentingan jangka pendek untuk menyenangkan kelompok-kelompok tertentu. 3) Kesetaraan, bahwa dalam setiap aktivitas pembelajar dan dialog, perlu dikembangkan suasana yang setara, tidak ada pihak yang lebih unggul atau pihak yang dilemahkan. Dalam hal ini kesetaraan didasari oleh keyakinan bahwa semua manusia apapun latarbelakangnya setara di hadapan Tuhan yang Maha Sempura. 4) Keterbukaan, adalah prinsip yang mengandalkan kejujuran, tidak ada paksaan dan menerima keragaman pendapat maupun dinamika. 5) Persaudaraan, menjadi prinsip yang menjiwai hubungan antaranggota perkumpulan yang diharapkan dapat berkembang dalam lingkungan yang lebih luas, yaitu persaudaraan kebangsaan dan kemanusiaan yang tidak membeda-bedakan latarbelakang, jender maupun kemampuan dalam berbagai ekspresi. 6) Keadilan, menjadi prinsip pemenuhan kesempatan, akses dan partisipasi bagi setiap anggota perkumpulan. 7) Kecintaan pada ilmu pengetahuan menjadi prinsip untuk terus menghidupkan dinamika perkumpulan agar senantiasa dapat berkontribusi bagi perbaikan penyelenggaraan pendidikan di Indonesia (pasal 7 ayat (3)).
Gagasan Dasar Perkumpulan
Pendidikan menjadi ruang pendewasaan termasuk dalam beragama, karena itu pendidikan interreligius menempatkan peserta didik sungguh-sungguh sebagai subyek pembelajar, guru perlu berdaptasi sebagai fasilitator. Pendidikan agama harus membantu pemenuhan kebutuhan generasi muda tentang visi hidup yang bermakna sesuai jaman.
Model pendidikan interreligius mempertemukan nilai-nilai yang sama yang diajarkan oleh semua agama untuk belajar mengatasi persoalan-persoalan bersama dan berorientasi pada kebaikan atau kemaslahatan bersama. Oleh karena mempertemukan nilai-nilai yang sama di balik perbedaan formal agama-agama termasuk agama atau keyakinan lokal, pendidikan interreligius juga disebut sebagai pendidikan agama berwawasan Pancasila. Tema umum yang diangkat adalah menjunjung dan menghormati martabat manusia.
Pengorganisasian dan Program Perkumpulan
Perkumpulan Pappirus bersifat independen dan terbuka secara nasional, tidak berafiliasi pada kelompok agama, kelompok politik, kelompok dengan etnis atau kelas sosial tertentu. Dalam menjalankan aktivitasnya dilakukan secara gotong royong dengan kepengurusan yang bekerja secara suka rela namun terkoordinir sesuai kesepakatan bersama (pasal 7 ayat 2)
Komentar
Posting Komentar