Pada hari Sabtu, tanggal 2 Juni 2024, Komunitas Pengembang Pendidikan Interreligius (Pappirus) telah menyelenggarakan acara Trainer of Trainers (ToT) yang bertempat di SMA PIRI Yogyakarta. Pertemuan ini dihadiri oleh sembilan peserta, yang terdiri dari enam pengurus Pappirus dan tiga orang guru dari SMA PIRI. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk memperkuat kapasitas para anggota Pappirus dan para pengajar dalam mengembangkan pendidikan interreligius yang inklusif dan beradab.
Pemateri dalam pertemuan ini adalah Listia dengan ragam materi yang disampaikan sangat komprehensif, mencakup beberapa topik utama, yaitu:
False Consciousness
- Menjadi Manusia Sebenarnya: Pembahasan tentang bagaimana memahami diri sebagai manusia yang utuh.
- Menjadi Manusia Indonesia yang Beradab: Mengajak peserta untuk memahami makna menjadi manusia Indonesia yang beradab.
- Menjadi Manusia yang Beradab melalui PIR: Pendekatan Pendidikan Interreligius (PIR) sebagai jalan untuk menjadi manusia yang beradab.
- Orientasi dan Relasi: Memahami orientasi dan relasi dalam konteks pendidikan dan interaksi sosial.
Paradigma Pendidikan Interreligius
- Membuka Ruang Belajar Bersama: Pentingnya menciptakan ruang untuk belajar bersama dalam keberagaman.
- Pembelajaran Agama Tidak Bisa Menggunakan Cara Lama: Perlunya pendekatan baru dalam pembelajaran agama.
- Menemukan Celah untuk Menyelesaikan Tantangan Bersama: Strategi untuk menghadapi dan menyelesaikan tantangan bersama agar terbiasa menghadapi keragaman.
Konsep Pendidik, Peserta Didik, dan Proses Pendidikan
- Konsep Pendidik: Tugas dan peran pendidik dalam pendidikan interreligius.
- Tentang Peserta Didik: Memahami karakteristik dan kebutuhan peserta didik.
- Proses dan Konsep Pendidikan: Proses pendidikan yang inklusif dan berbasis pada prinsip-prinsip PIR.
Prinsip-prinsip dalam Pendidikan Interreligius
- Kesetaraan: Prinsip kesetaraan dalam pendidikan.
- Gotong Royong: Pentingnya gotong royong dalam membangun komunitas yang inklusif.
- Persaudaraan: Mengembangkan rasa persaudaraan di antara peserta didik.
- Menghormati Ilmu dan Kebenaran: Menghormati ilmu pengetahuan dan kebenaran sebagai dasar pendidikan.
Metode Pembelajaran PIR
Dalam pelaksanaan pembelajaran PIR, beberapa metode yang digunakan antara lain:
- Berbagi: Berbagi pengetahuan dan pengalaman antar peserta.
- Diskusi: Diskusi kelompok untuk menggali pemahaman bersama.
- Tukar Bangku: Metode dinamis untuk membangun interaksi.
- Kolaborasi: Kolaborasi dalam kegiatan belajar untuk memperkuat kerja sama.
- Menghadirkan Orang yang Berbeda: Mengundang narasumber dengan latar belakang yang berbeda untuk memperkaya wawasan peserta.
Acara ToT ini berjalan dengan lancar dan penuh antusiasme dari para peserta. Diharapkan melalui kegiatan ini, para pengajar dapat mengimplementasikan nilai-nilai dan metode yang telah dipelajari dalam proses pendidikan di sekolah masing-masing, sehingga mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan beradab.
Komentar
Posting Komentar